Siapapun dan apapun latar belakang yang nantinya lolos dalam seleksi dari pihak agen kapal pesiar akan mengalami proses lanjutan, salah satunya medical check up. Kegiatan test kesehatan ini melibatkan setiap individu untuk mendapatkan kondisi “FIT”. jika dalam proses terdapat kendala yang menyebabkan “UNFIT” akan ada pengembangan proses yang berhubungan dengan tindak medis.

Contoh, jika dalam cek kesehatan ada masalah dengan gigi berlubang, kita harus mengusahakan tambal gigi. Bisa di rumah sakit setempat, atau minta rujukan agar bisa tindak medis ke daerah.

Beberapa masalah kesehatan adalah tentang mata. Mata silender maupun minus maka konskuensinya kita harus mempunyai 2 kaca mata yang sesuai. satu untuk dipakai yang satu untuk dibawa ke kapal sebagai ekstranya jika yang satu rusak. Jika gula darah naik, maka akan ada pengulangan cek untuk mendapatkan sesuai yang di standarkan. Rata-rata usia 40 tahun ke atas yang banyak mengalami gula darah naik saat medical check up.

Jika hepatitis A, ini masalah kesehatan yang tidak bisa ditawar lagi untuk ikut ke kapal pesiar. Hepatitis A, merupakan penyakit yang berhubungan dengan liver. Jika hepatitis B masih ada peluang untuk masuk setelah ada tindak medis penyembuhan. Mengidap Aids juga tidak bisa bekerja di kapal pesiar. Untuk minor problem, seperti sakit kepala, flu, meriang, diare cukup ditunggu sampai keadaan fisik oke, lalu ikuti cek kesehatan.

Kita akan dianjurkan untuk puasa 12 jam lebih awal sebelum mulai check up. Alasanya untuk mendapati gula darah agar stabil. Terdapat pula animo dari para rekan yang seringkali ikut cek kesehatan bahwa untuk perokok ketika mau cek kesehatan bisa mengkonsumsi minuman soda dan susu yang banyak. Banyak orang meng-iyakan kalau minum soda dan susu, dapat membantu pencapaian hasil rontgen bagus. Medical check up untuk ke kapal pesiar tidak serumit layaknya untuk mendaftar militer. Hal yang sederhana. Untuk mata contoh. Jika mata minus, tinggal pakai saja kacamata yang sesuai.

Semoga bermanfaat