Dry Dock adalah perbaikan kapal tingkat berat, alias pemeliharaan, penggantian, pembangunan maupun penambahan ruangan baik fasilitas interior kapal itu sendiri maupun permak model atau cat bagian luar. Kapal digiring ke sebuah dermaga khusus yang nantinya terdapat sekat yang akan menjadi pemisah antara air laut dengan posisi kapal ditambatkan. Setelahnya air akan dikuras, sehingga kapal akan terlihat menggantung dan segenap kontraktor maupun orang yang terlibat dalam pembenahan bisa mencapai dasar lambung kapal. Berbagai perlatan berat dan kelistrikan akan turunkan untuk proses pengerjaan dry dock.
Selain Dry Dock ada istilah Wet Dock dimana durasi waktu pengerjaan Dry Dock lah yang lebih lama dilakukan, karena boleh diibaratkan pada kendaraan adalah turun mesin total.
Kali ini Purnawan – Asli Polokarto Sukoharjo Jawa Tengah yang juga salah satu MedWister tengah menjalani kontrak kerjanya di kapal pesiar Aida tengah menikmati waktunya dry dock. Sekitar tiga minggu Dry Dock di Bremenhaven mulai dari 25 April sampai dengan 12 Mei.
Seperti biasanya, saat dry dock tidak ada wisatawan yang menggunakan jasa kapal untuk berlibur. Hanya ada kru, dan karyawan baik dari kontraktor, agen, managemen maupun orang-orang dari kantor pusat dengan pekerjaannya masing-masing sesuai program kerja yang telah dibuat di tiap-tiap departemen.
Purnawan menyampaikan bahwa pekerjaannya sebagai karyawan di departemen housekeeping, ia juga kebagian jadi Fire Watch alias petugas khusus yang memantau tentang keamanan berkaitan dengan api, terutama saat ada pengelasan. Tentu saja pekerjaan tetap dibagi menjadi shift.
“yang berat itu justru saat usai dry dock, sir. Soalnya kita semua harus beberes yang tentu saja hampir semua area dalam kondisi masih berantakan, “demikian ia menyampaikan (18/05/2022).
Kesempatan dry dock ini terdapat waktu panjang untuk menikmati jalan-jalan keluar, sebab durasi bekerja dan tanggung jawab pekerjaan tidak sepenuh saat kondisi kapal beroperasi.
Bremerhaven merupakan salah kota besar di Jerman. Cuaca lumayan sejuk dengan suhu sekutar 16 derajat celcius. Kita bisa menyusuri setiap detail sudut kota, memasuki pusat perbelanjaan, melihat bangunan-bangunan keren nan megah a’la eropa yang begitu historis dan estetis. Terdapat Musesum Maritim dan lain-lain, yang bermodalkan dua kaki kita bisa melangkah kemana hati ingin.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa saat dry dock bakal banyak pengeluaran, karena volume jalan-jalan hampir setiap hari dilakukan. Beda dalam keadaan kapal beroperasi dan jam normal bekerja. Planing untuk keluar jalan-jalan sangat tidak bebas karena harus membagi waktu antara tanggung jawab bekerja dengan jam keluar yang terbatas.