medwist.com – Festival Pangan Lokal Provinsi Jawa Tengah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali disambut meriah para peserta. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo mengatakan bahwa pengemasan, inovasi produk makanan perlu dikembangkan. Masyarakat bisa menjadikan pangan lokal sebagai pendukung ekonomi. Disampaikan pula, bahwa Indonesia kaya akan sumber-sumber pangan.
Telah digelar stand pameran yang diikuti lebih dari tigapuluhan peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Selain terdapat stand untuk produk olahan, juga terdapat produk ekonomi kreatif (ekraf).
Menurut Pak Ganjar, pangan alternatif sangat penting dan mampu mengganti makanan atau bahan pokok makanan yang selama ini secara mainstream digunakan. Untuk itulah, perlu adanya edukasi dalam pengolahan.
“Kita bisa melibatkan peran akademisi, para petani, Pemerintah Daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi menciptakan produk-produk tersebut berikut pengembangannya”, tuturnya dalam sambutan acara yang di adakan di salah satu gedung embarkasi haji.
Momentum lain, Pak Ganjar turut hadir dalam talkshow “Milenial Sehat dengan Pangan Lokal”. Ratusan pelajar terlihat banyak yang tertarik dengan pembicaraan dimana tema yang diangkat adalah Mencegah Stunting dengan Mengonsumsi Pangan Lokal.
“Tentu saja karena kandungan gizinya. Ibu-ibu hamil, anak-anak dapat menjadikan pangan lokal sebagai bahan untuk membantu mereka,” tegas Pak Ganjar.



Dari Sukoharjo, hadir stand Omah Thiwul yang terlihat antusias dengan kegiatan semacam ini. “Bisa meningkatkan identitas bahwa produk pangan tradisional bisa go internasional”, Tutur Mbak Ayuk – Omah Thiwul saat bincang-bincang dengan Indri Ratnaningsih pegiat UMKM Sukoharjo dari organisasi ICSB dan HIPMI & Explore_MedWist. #icsbsukoharjo #hipmisukoharjo (/Indri 19/10/2022)