
Pernah dengar istilah hot kitchen dan cold kitchen di dunia kuliner? Kalau suka masak atau bercita-cita jadi chef, wajib tahu perbedaan keduanya! Meskipun sama-sama bagian dari dapur profesional, fungsi dan teknik yang digunakan sangat berbeda. Yuk, cari tahu lebih dalam!
๐ฅ Hot Kitchen: Dapur Panas dengan Masakan Matang
Hot kitchen adalah bagian dapur yang menangani makanan yang dimasak dengan api atau panas tinggi. Biasanya, dapur ini penuh dengan wajan, kompor, oven, dan alat pemanggang.
๐ณ Ciri-ciri Hot Kitchen:
โ
Memasak dengan suhu tinggi (digoreng, dipanggang, direbus)
โ
Menggunakan peralatan seperti kompor, oven, dan grill
โ
Contoh makanan: steak, pasta, sup, nasi goreng
โ๏ธ Cold Kitchen: Area Kreatif Tanpa Api
Sebaliknya, cold kitchen atau dapur dingin adalah tempat mengolah makanan tanpa proses memasak dengan api. Bagian ini lebih fokus pada presentasi dan penyajian makanan dingin.
Ciri-ciri Cold Kitchen:
โ
Tidak melibatkan api atau suhu tinggi
โ
Menggunakan teknik pemotongan, plating, dan dekorasi
โ
Contoh makanan: salad, sandwich, sushi, dessert dingin
Mana yang Lebih Seru?
๐ Suka tantangan dan bermain dengan api? Hot kitchen bisa jadi pilihan!
๐ Lebih suka kreativitas dalam plating dan rasa segar? Cold kitchen lebih cocok!
Dua jenis dapur ini saling melengkapi dalam dunia kuliner. Mau jadi chef keren? Kuasai keduanya!
Leave a Reply